PROBOLINGGO, Arus Berita - Jalan Supriadi (belakang pabrik garmen PT Eratex Djaja) Kota Probolinggo adalah jalan yang kerap sekali menjadi langganan macet disaat jam masuk dan jam keluar karyawan pabrik tersebut. Bukan hanya karena banyak nya karyawan dan juga jalan yang sempit, tetapi juga karena banyaknya Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di jalan tersebut. Tidak hanya PKL dengan rombong dorong, tapi banyak juga yang menggunakan sepeda Roda Tiga dan Mobil Roda Empat. Sehingga mempersempit kondisi jalan para pengguna.
Permasalahan ini bukan lah permasalahan yang baru. Fitriawati, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP), menjelaskan bahwa sudah berkali-kali berkomunikasi dengan PKL disana. Hanya saja PKL tidak mau berpindah dari jalan jika tidak disediakan tempat baru didaerah sana. "Kami sudah melakukan beberapa kali komunikasi dengan mereka. Masalahnya adalah untuk sementara ini kami belum bisa menyiapkan lokasi baru untuk mereka," ujarnya.
Baca Juga : Akhiri Rangkaian Acara HUT, Golkar Kota Probolinggo Potong Tumpeng dan Santuni Anak Yatim/Piatu
"Kami lagi ber proses menyiapkan tempat untuk mereka. Tempat khusus yang tidak menganggu pengguna jalan yang akhirnya menyebabkan kemacetan. Tapi mereka para PKL harus sadar bahwa kita tidak bisa menyiapkan tempat berjualan untuk seluruh PKL di Kota Probolinggo ini," tutup Fitriawati.
Tono, PKL yang berjualan buah menggunakan sepeda motor roda tiga di jalan supriyadi ini menyatakan siap pindah jika disediakan tempat. "Ndak papa pindah. Asalkan disekitar sini (red: jalan supriyadi). Karena rejeki saya disini mas," bilangnya. (SUL)
0 Comments